“Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya,

ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.

Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu,

tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.”

(Matius 7:24-25)

Rabu, 06 Mei 2020

KEBUTUHAN AKAN DASAR-DASAR PENGAJARAN KRISTEN



KEBUTUHAN AKAN DASAR-DASAR PENGAJARAN KRISTEN

Orang Kristen dituntut untuk menguasai sebanyak mungkin bidang pengetahuan secara intensif dan ekstensif, namun yang terutama harus selalu diingat adalah ayat Alkitab: “Takut akan Tuhan adalah permulaan hikmat”. Jika Tuhan menjadi dasar dan sumber pendidikan, seharusnya orang Kristen akan bergairah, penuh semangat dan bersukacita dalam menjalani pendidikan. Namun faktanya pendidikan sering dirasakan sebagai sesuatu yang membosankan dan melelahkan.
Sebagai contoh pengajaran di kelas Sekolah Minggu. Apakah anak-anak dapat mengalami petualangan yang hebat bersama Tuhan selama pengajaran berlangsung di kelas? Seringkali kita mendapati bahwa anak-anak justru merasa gembira karena lepas dari sesi-sesi yang menjemukan dan membosankan. Jika demikian halnya maka pengajaran tersebut berada di bawah standar pengajaran Kristen. Keadaan semacam itu bisa terjadi karena hal-hal yang diuraikan dalam pembahasan berikut ini.

      1. Rutinitas Sebagai Ganti Hidup

Sesi-sesi dalam kelas tidak lagi menggetarkan hidup karena berlangsung sebagai sebuah rutinitas. Guru telah mempersiapkan diri dengan baik, lalu mengajarkan teori-teori Alkitab namun tidak menyentuh jiwa para murid karena tidak membumi. Para pengajar memiliki keterbebanan yang besar, memiliki kabar baik kemuliaan Allah namun tidak dapat menyampaikan kabar baik itu kepada orang lain.
Rutinitas selalu memiliki pengaruh yang mematikan termasuk rutinitas dalam mempelajari Alkitab. Kita sibuk menggunakan berbagai cara menurut akal kita tapi kita melupakan cara Allah padahal cara-cara Allah lebih mulia dan lebih baik dari pada cara-cara kita. Hal itulah yang membuat kita gagal dan pengajaran menjadi membosankan dan melelahkan.

      2. Pemakaian Sistem-sistem Pendidikan Buatan Manusia

Alasan mengapa pengajaran Injil kita kurang bersemangat, kurang berkuasa dan kurang nyata adalah karena kita telah merasa puas hanya memakai sistem-sistem pendidikan buatan manusia, dan bukannya mencari sistem yang berasal dari Allah. Falsafah dari pemikiran manusia tidak akan pernah memuaskan karena hanya akan sampai sebatas menjawab pertanyaan dan berdiskusi, namun tidak akan bisa membuat perubahan kehidupan secara signifikan. Hanya falsafah dari Firman Allah yang mampu memasuki setiap bidang kehidupan dan membuat perubahan.

     3. Pengajaran yang Hanya Merupakan Khotbah Jelek dari Orang Awam

Apakah beda antara khotbah dan pengajaran? Pengajaran bertujuan untuk mengetahui dan mengerti (mengajar orang), sedangkan berkhotbah adalah menyampaikan atau memberitakan kabar baik (memberitakan firman). Ada perbedaan penekanan pada dua hal tersebut.


      4. Kurangnya Kepemimpinan Kaum Injili yang Dewasa

Gereja seharusnya menghasilkan pemimpin-pemimpin yang kritis pada setiap bidang kehidupan. Bila potensi dari semua orang Kristen dikembangkan maka Gereja akan mampu menghasilkan pemimpin dewasa yang siap memberikan kontribusi dalam setiap bagian yang dibutuhkan. Pemimpin dewasa yang dimaksud adalah pemimpin dimana pengetahuan tentang Alkitab dan kedalaman rohani berjalan bersama-sama.

IMPLIKASI

Untuk memperbaiki Pendidikan Kristen kita perlu memikirkan ulang makna pengajaran. Kita terlalu sering menganggap pengajaran hanya sebagai pemberitahuan. Banyak pengajaran Alkitab masa kini kurang memiliki adanya saling hubungan antara kebutuhan anak didik dengan Firman Allah yang hidup dan berkuasa.

KELUARGA

Para orangtua diperintahkan untuk mengajarkan Alkitab pada anak-anak. Namun dalam praktiknya mereka memberlakukan rutinitas. Para orangtua kuatir membayangkan anaknya kelaparan namun mereka tidak kuatir bila anaknya lapar akan kebenaran Alkitab. Firman Tuhan telah terpisah dari kehidupan. Rancanglah sebuah rencana mengenai hubungan dengan kehidupan pengajaran Alkitab bagi kehidupan keluarga Anda.

GEREJA

Selidiki kelas Sekolah Minggu Anda dan catatlah adakah hubungan atau kurang ada saling hubungan antara isi Alkitab dengan kebutuhan-kebutuhan anak-anak didik. Buatlah catatan mengenai perhatian, minat dan persoalan-persoalan mereka yang dapat dikaitkan secara lebih baik dengan Firman Allah.

SEKOLAH

Gambarkan sebuah contoh bagaimana kita dapat mengaitkan disiplin akademik yang sedang Anda pelajari dengan kebutuhan-kebutuhan Anda dan atau kebutuhan-kebutuhan dunia ini.


ARTIKEL INI ADALAH RESUME DARI BUKU:


Judul: Education that is Christian, Proses Belajar Mengajar Kristiani dan Kurikulum yang Alkitabiah
Bab: I
Penulis: Lois E. Lebar
Penerbit: Penerbit Gandum Mas, Jakarta, 2006



Tidak ada komentar:

Posting Komentar