“Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya,

ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.

Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu,

tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.”

(Matius 7:24-25)

Kamis, 06 Februari 2014

Berjaga-jaga (1 Tesalonika 5:1-11)



Berjaga-jaga

1 Tesalonika 5:1-11

Oleh Niken Nababan dalam Follow Up Retreat PMKT UGM  – 19 September 2013

Pendahuluan


Dalam pasal sebelumnya terdapat penjelasan indah Paulus akan Kedatangan Yesus kedua kali dan mengajarkan untuk saling menguatkan dengan firman Allah. Sesudah mendengar kabar indah tentang akan kembalinya Yesus, dan Ia akan menyelamatkan mereka yang hidup dan yang sudah mati, pelajaran dalam perikop ini adalah,

-        Kapankah Yesus akan datang kembali?

-        Siapa anak gelap dan anak terang?

-        Bagaimana sikap orang percaya menghadapinya?

Kapan?

Ayat 1-3

·       Tentang datangnya akhir zaman tidak perlu dituliskan kapan waktunya (1; band. Kis. 1:6-7).

·       Waktu-Nya akan datang seperti pencuri, tidak bisa diketahui dengan pasti (2).

Ilustrasi:

Pencuri akan mendatangi kita tanpa kita pernah tahu kapan dia akan datang. Lalu bagaimana sikap kita menghadapinya? Pikirkan apa saja yang perlu kita persiapkan untuk menggagalkan usaha pencuri di rumah kita.

·       Orang yang tidak mengenal Allah menyangka semua akan damai dan aman sehingga tidak menyiapkan diri untuk menghadapi hari Tuhan. Sedangkan pada hari itu semua orang akan menerima penghakiman Allah. Orang yang tidak mempersiapkan dirinya akan menerima kejutan yang menakutkan. (3).

·       Paulus memilih gambaran yang sangat unik untuk menjawab bahwa kedatangan hari Tuhan merupakan sesuatu yang mengejutkan.

Apakah wanita hamil benar-benar terkejut dengan sakitnya melahirkan? Saya seorang ibu yang pernah melahirkan. Sungguh tidak pernah bisa diduga sebelumnya kapan hari kelahiran itu tiba dan bagaimana sakitnya melahirkan meski sebelumnya sudah mendapatkan gambaran-gambaran.

Siapa?

Ayat 4-5

·       Anak Tuhan tidak hidup dalam “kegelapan” tetapi dalam “terang”.

·       Anak Tuhan bukan anak “malam” tetapi anak “siang”.

·       Anak gelap/malam adalah orang-orang yang tidak beriman kepada Yesus, berarti juga orang yang tidak percaya datangnya hari Tuhan, sehingga dia hidup semaunya sendiri tanpa perlu berjaga-jaga.

·       Orang yang tidak berjaga-jaga tidak siap ketika kejutan itu datang.

Kembali ke ilustrasi “pencuri” dan “melahirkan”. Meski sama-sama kedatangan pencuri dan mengalami sakit melahirkan, orang yang mempersiapkan diri akan berbeda dalam menghadapinya.

·       Efesus 5:3-6. Anak gelap adalah orang-orang yang melakukan berbagai kejahatan dan kesesatan. Semuanya itu mendatangkan murka Allah. Ketika hari Tuhan datang mereka akan menerima kebinasaan.

·       Efesus 5:1, 9-10. Anak terang adalah anak-anak yang kekasih dan menjadi penurut Allah, yang akan berbuahkan kebaikan, kebenaran, keadilan.

Bagaimana?

Ayat 6-7

·       Jangan “tidur” tetapi “berjaga-jaga” dan “sadar”.

·       Lukas 21:34-36. Pesta pora dan kemabukan tidak hanya dalam pengertian harafiah. Ketika kita mengirim sms pada saat mengemudi adalah sama dengan mabuk. Kegiatan itu membuat pengemudi kehilangan kewaspadaan yang dapat menyebabkan dirinya maupun orang lain menjadi celaka. Pikirkan contoh lain yang mempunyai pengertian yang sama dengan pesta pora dan mabuk.

Ayat 8

·       Baju zirah dan ketopong adalah perlengkapan yang dipergunakan untuk melindungi kita dari serangan musuh. Band. Efesus 6:14-17.

·       Bagaimanakah iman, kasih dan pengharapan keselamatan dapat melindungi kita dari serangan?

·       BAJU ZIRAH menutupi organ-organ vital dari seorang prajurit (jantung, paru-paru, hati, dsb.), dikenakan setelah ikat pinggang, untuk menambahkan perlindungan dari ikat pinggang. Dengan melindungi organ-organ vital, maka baju zirah menambah keyakinan prajurit untuk menghadapi musuh tanpa takut.



·       Aplikasi :
Keadilan/kebenaran (righteousness) - berdiri benar (right) atau bermoral benar (uprightness) di hadapan Tuhan - diimpartasikan oleh Kristus kepada orang-orang percaya. BAJU ZIRAH KEADILAN menjaga jiwa dan pikiran orang-orang Kristen - "organ-organ vital" dari manusia rohani. Maka, seorang Kristen akan dipenuhi dengan keberanian, karena tahu bahwa ia dilindungi dengan keadilan/kebenaran (righteousnes) Kristus dan dapat menghadapi musuh tanpa takut.

·        

·       KETOPONG adalah topi baja yang digunakan oleh seorang prajurit untuk melindungi kepalanya. Ketopong sering membawa tanda atau ornamen yang menjadi identifikasi yaitu milik pasukan yang mana prajurit tersebut.


Aplikasi :
KETOPONG, pengharapan akan keselamatan, menjaga pikiramu dari panah-panah musuh. Pikiranmu mengarahkan perisai dan pedang dan semua gerakan dari tubuhmu; maka pikiran harus dilindungi agar engkau dapat menjadi prajurit yang efektif. Pikiranmu adalah medan peperangan antara daging dan roh; seorang prajurit yang disiplin tidak akan menyerah kepada daging, tetapi akan menjadi kuat di dalam roh.



·       Bagaimanakah “pengendalian diri” memainkan peranan penting agar kita dapat menghindari murka Allah?

Ayat 9-10

·       Allah menetapkan kita untuk memperoleh keselamatan, bukan murka.

·       Untuk hidup dengan Allah, tidak ada bedanya kalau kita berjaga-jaga atau tidur.

-        Apa maksudnya?

-        Ayat ini seperti kontradiksi dengan ayat-ayat sebelumnya yang mengharuskan kita berjaga-jaga.

-        Ada tiga penjelasan untuk memahaminya:

-        Yesus mati untuk semua orang baik mereka yang dalam kegelapan atau dalam terang.

-        Kita diselamatkan karena kasih karunia Allah oleh iman kita kepada Yesus (Efesus 2:8). Entah kita tidur atau terjaga, kita selamat. Bedanya orang yang terjaga tidak akan terkejut oleh kedatangan hari Tuhan sebab dia tidak akan terkena murka Allah. Hal ini berkaitan dengan penghakiman Allah yang tidak seorangpun dapat luput darinya (ayat 3).

Ilustrasi:

Seorang anak tidak mengerjakan tugas yang diberikan bapanya. Bapanya marah dan memberikan hukuman kepadanya namun tetap mengakuinya sebagai anak. Haknya sebagai anak tetap diberikan kecuali jika anak itu sendiri yang menolaknya.

-        Paulus menyebut jemaat Tesalonika “semua anak-anak terang” (ayat 5). Itu adalah pekabaran kasih karunia. Namun mereka memiliki masalah dosa yang serius. Seperti orang Tesalonika yang beriman kepada Allah, kita pun bergumul dengan dosa tanpa kehilangan keselamatan kita. Namun Paulus memperingatkan mereka dan memperingatkan kita juga bahwa “kebinasaan akan datang kepada mereka dengan tiba-tiba” (ayat 3) jika mereka tidak menjaga iman, kasih dan pengharapan keselamatan (ayat 8). Anak-anak terang seharusnya memiliki hidup seperti Kristus. Dosa yang dilakukan terus-menerus bukan hanya akan membuat Allah murka namun juga dapat menggerus iman kita yang pada akhirnya bisa membuat kita berpaling dari-Nya.

Ayat 11

·       Saling menasihati.

·       Saling membangun.

·       Jemaat bisa saling menasihati dan membangun jika masuk di dalam persekutuan saudara seiman.

 

Perenungan


·       Sedalam apakah iman kita kepada Yesus?

·       Sudahkah kita menjadi anak terang?

·       Sudah siapkah kita berjaga-jaga setiap saat?







Tidak ada komentar:

Posting Komentar