“Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya,

ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.

Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu,

tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.”

(Matius 7:24-25)

Rabu, 23 Maret 2016

BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB AYUB 1:12-22

PA PD Alumni PMKT 19 Maret 2016

BAGAIMANA JIKA SAYA KEHILANGAN SEMUANYA?

Bacaan Alkitab: Ayub 1:12-22



Ayub adalah kerabat Abraham, sebab mereka berdua adalah keturunan Sem. Meskipun bukan orang Israel, Ayub menyembah Tuhan. Dia adalah orang ”terbesar dari antara semua orang Timur”, karena hartanya banyak sekali. Dia mempunyai seorang isteri, tujuh lelaki, dan tiga perempuan [Ayub 1:1-3]. Dia dengan bersungguh-sungguh melaksanakan kewajibannya sebagai imam bagi keluarganya, mempersembahkan korban kepada Allah demi kepentingan mereka. [Ayub 1:4, 5]



Ayub adalah tokoh penting di gerbang kota, bahkan orang-orang yang sudah berumur dan para jemaat menghormati dia [Ayub 29:5-11]. Dia duduk sebagai hakim yang tidak berat sebelah, melaksanakan keadilan sebagai pembela para janda, dan menjadi seperti ayah bagi anak lelaki yatim, orang yang menderita, dan siapa pun yang tidak mempunyai penolong [Ayub 29:12-17]. Dia menjaga diri bersih dari perbuatan tidak bermoral, ketamakan akan harta benda, serta penyembahan berhala, dan ia murah hati kepada orang yang miskin dan berkekurangan. [Ayub 31:9-28]

Pertanyaan Diskusi:



1.        Ayub tertimpa bencana beruntun yang menghabiskan seluruh harta miliknya dan mengambil nyawa ketujuh anaknya. Perhatikan ayat 12. Menurut Anda, apakah Iblis adalah penyebab semua bencana yang menimpa Ayub?

2.        Jika di masa sekarang kita tertimpa bencana, apakah semuanya itu juga karena perbuatan Iblis? Mungkinkah kita sendiri juga adalah penyebab bencana? Pikirkan sebuah contoh, diskusikan dan sharingkan jika mempunyai pengalaman pribadi!

3.        Bagaimana reaksi Ayub terhadap bencana yang menimpanya? (ayat 20-22)

4.        Seandainya kita mengalami bencana seperti yang dialami Ayub, bagaimana reaksi kita? Sharingkan jika ada pengalaman pribadi.


Senin, 07 Maret 2016

BAHAN PEMAHAMAN ALKITAB KOLOSE 3



PA Kolose 3:18-25

Surat Kolose ditulis oleh Paulus, Rasul Yesus Kristus sekitar tahun 60-62 M (1:1, 23;  4:18). Surat ini ditulis Paulus saat dia di penjara di Roma. Paulus mengirimkan surat ini kepada orang-orang percaya di Kolose (1:2). Latar belakang Paulus menulis surat ini karena ada pengajaran sesat yang mempengaruhi jemaat Kolose. Rasul Paulus mengirim surat Kolose dengan dua sasaran:
1.       Mengajar jemaat Kolose untuk mengenal keIlahian dan keutamaan Kristus. Ia sebagai Kepala Jemaat (1:3-3:4). Sasaran ini bersifat doktrinal.
2.      Memberi nasehat kepada jemaat Kolose agar menerapkan ajaran Yesus dalam kehidupan praktis dengan benar (3:5-4:18). Sasaran ini bersifat aplikatif.
Tujuan Paulus menulis surat ini adalah agar jemaat Kolose bertumbuh dalam segala segala hal ke arah Kristus dalam segala hikmat dan pengertian yang benar. Hasil pertumbuhan rohani itu dapat disaksikan dalam kehidupan sehari-hari (1:9, 28; 2:6-7).
Pertanyaan penolong PA:
1.       Apa nasihat Paulus untuk isteri? (18)
2.      Apa nasihat Paulus untuk suami? (19)
3.      Apa nasihat Paulus untuk anak? (20)
Mengapa anak harus taat kepada orang tua? (20)
Penerapan: Selidiki apakah Saudara sudah menjadi anak yang taat kepada orang tua. Jika belum atau kurang taat, selidiki apa penyebabnya.
4.      Apa nasihat Paulus untuk bapa? (21)
Mengapa bapa tidak boleh menyakiti hati anaknya? (21)
5.      Apa nasihat Paulus untuk hamba? (22)
Bagaimana seharusnya sikap seorang hamba kepada tuannya? (22)
Mengapa hamba harus bekerja dengan ketulusan hati? (22)
Penerapan: Apa tujuan Saudara menyelesaikan sekolah/kuliah? Selidiki seberapa besar keinginan Saudara untuk menyenangkan diri sendiri, menyenangkan orang tua, dan menyenangkan Tuhan? Siapakah yang menempati porsi terbesar?
6.      Bagaimana seharusnya sikap jemaat dalam melakukan setiap pekerjaannya? (23)
Penerapan: Selidiki sudahkah hidup Saudara berpusat kepada Tuhan?
7.      Siapa yang akan memberi upah atas pekerjaan jemaat? (24)
8.     Bagaimana hubungan Kristus dengan jemaat? (24)
9.      Apa konsekuensi orang yang melakukan kesalahan? (25)
Penerapan: Jika Saudara tahu bahwa setiap kesalahan ada konsekuensinya, pikirkanlah caranya agar tidak mengulangi lagi kesalahan yang sama. Perhatikan pasal 4:2-6.