“Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya,

ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.

Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu,

tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.”

(Matius 7:24-25)

Kamis, 27 Januari 2011

ESAU: MENYIA-NYIAKAN KASIH KARUNIA TUHAN


ESAU: MENYIA-NYIAKAN KASIH KARUNIA TUHAN

Belajar Dari Tokoh Esau

ALASAN MENGAPA ESAU PANTAS DIJADIKAN CONTOH KEHIDUPAN

Kisah Esau tertulis di Kejadian 25:29-34; 27:27-45; 33:1-16; Ibrani 12:14-17. Kesalahan Esau menjadi contoh bagi kita untuk tidak meniru perbuatannya itu. Esau telah menukar hal yang sangat penting dalam hidupnya, yaitu hak kesulungannya, hanya dengan masakan kacang merah. Ini menunjukkan Esau tidak menghargai karunia Tuhan. 

Pada masa itu hak kesulungan sangat penting karena menyangkut warisan dan berkat yang akan diterima sebagai anak sulung. Esau telah menyepelekan anugrah Tuhan terbesar, yaitu bukan hanya hak kesulungannya tapi juga kehidupan yang diterimanya. Akibat dari perbuatan itu maka diapun gagal memperoleh berkat yang seharusnya diberikan kepada anak sulung. Yakub adiknyalah yang akhirnya memperoleh berkat Tuhan. Tipu daya Yakub inipun membuat Esau menjadi sangat marah dan dendam mau membunuh Yakub. Dan karena itu Yakub harus pergi jauh dari rumah supaya jangan dibunuh Esau. Terjadilah perpecahan hubungan keluarga. 

Kesalahan Esau yang pertama akhirnya menimbulkan kesalahan-kesalahan yang lain, yaitu iri hati, benci dan dendam sampai mau membunuh, perpecahan keluarga dan yang lebih fatal adalah dia kehilangan berkat Tuhan. Pada akhirnya bertahun-tahun kemudian hati Esau dipulihkan Tuhan dan ia mau mengampuni Yakub.

PELAJARAN YANG DAPAT KITA AMBIL

1.      Menghargai karunia kehidupan yang diberikan Tuhan.
Kejadian 25:32-34; Esau telah menyepelekan karunia Tuhan sebagai anak sulung, maka kita jangan menirunya.

2.      Jangan mudah hanyut oleh hawa nafsu..
Kejadian 25:30,33,34; Ibrani 12:15,17; Esau tergoda makan masakan kacang merah untuk melepas lelah, diartikan sama dengan memuaskan nafsu untuk kesenangan dunia.

3.      Sekali jatuh dalam godaan hawa nafsu akan cenderung muncul godaan-godaan yang lain untuk berbuat dosa.
Kejadian 27:41; Ibrani 12:15; Esau menjadi dendam kepada Yakub karena merampas berkatnya sebagai anak sulung. Kepahitan muncul sebagai akibat dari kesalahan yang dibuat pertama kali.

4.      Jangan mengorbankan karunia terbesar, yaitu keselamatan dari Allah, demi menikmati kesenangan sesaat.
Kejadian 27:34-35; Ibrani 12:14,16-17; Kita dapat kehilangan berkat Allah, bahkan kehilangan pengurapan Allah jika kita menyia-nyiakan karunia keselamatan yang Tuhan berikan kepada kita dengan cara hidup yang tidak kudus. 


KESIMPULAN DAN PENERAPAN

Kita telah menerima anugerah keselamatan dari Tuhan dengan penebusan oleh darah yang sangat mahal. Janganlah kita menyia-nyiakannya tetapi mari kita memeliharanya dengan menjaga kekudusan hidup kita. 

Ibrani 12:14,17; Kita harus menjaga hidup kita tetap kudus agar tetap dapat melihat Allah, maksudnya adalah: tetap berada dalam otoritas Allah sehingga kita diperkenan Allah dan menikmati berkat-berkat-Nya. Hidup tidak kudus merusakkan hubungan kita dengan Tuhan. Bahkan Tuhan dapat mengambil urapan itu dari kehidupan kita tanpa kita punya kesempatan lagi untuk memperbaikinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar