“Berharga di mata TUHAN kematian
semua orang yang dikasihi-Nya.”
(Mazmur 116:15)
Oleh Niken DP Nababan
Ayat dari Mazmur ini membuat kita berpikir tentang cara
pandang Tuhan terhadap kematian seseorang. Sesuatu yang “berharga” pastilah
bernilai tinggi. Ada makna yang besar dalam ayat ini. Ada sesuatu dalam
kematian orang yang dikasihi Tuhan yang melampaui rasa dukacita kita atas
kepergiannya.
Satu terjemahan Alkitab memberi penjelasan, “berharga” adalah
hal yang penting dan bukan hal sepele. Versi lain mengatakan, “Orang-orang yang
dikasihi Tuhan begitu berharga bagi-Nya dan Dia tidak membiarkan mereka mati
begitu saja.” Artinya adalah Allah tidak menganggap enteng kematian seseorang.
Yang ajaib dari anugerah dan kuasa-Nya bagi kita sebagai orang percaya adalah: hilangnya
nyawa di bumi juga akan membawa keuntungan besar. Filipi 1:21 “Karena bagiku
hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.” Inilah hal yang diimani
Paulus dan yang menjadi iman kita semua.
Bagaimana kita memahami bahwa kematian adalah hal yang menguntungkan,
supaya kita dapat memahami bahwa Allah memandang sebuah kematian itu berharga?
Secara manusiawi kita yang ditinggalkan mengalami dukacita. Namun bagi yang
meninggalkan adalah sukacita, dan kita pun seharusnya ikut bersukacita.
Mengapa?
1. Karena dengan kematian maka dosa dan
penderitaannya selama di dunia sudah ditinggalkan semua.
2. Karena dengan kematian maka kini dia
sudah bersama Bapa di surga.
Hal yang luar biasa adalah sukacita ini sudah ditunjukkan
dalam tradisi budaya Batak. Terlebih orangtua kita saurmatua yang pada saat
pemberangkatan tidak ada lagi tangisan dukacita melainkan pesta sukacita.
Maka kita hendaknya
mengucap syukur atas anugerah Tuhan yang ajaib itu, yang memberi kekuatan bagi
kita untuk dapat memegang teguh iman kita, bahwa sungguh berharga kematian
semua orang yang dikasihi-Nya.
Saat ini kita hanya mengetahui gambarannya. Suatu hari nanti,
bila saatnya tiba kita akan memahami semuanya dalam terang-Nya yang sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar