Berjaga-jaga
1
Tesalonika 5:1-11
Oleh Niken Nababan dalam Follow Up Retreat PMKT UGM – 19
September 2013
Pendahuluan
Dalam pasal sebelumnya
terdapat penjelasan indah Paulus akan Kedatangan Yesus kedua kali dan
mengajarkan untuk saling menguatkan dengan firman Allah. Sesudah mendengar
kabar indah tentang akan kembalinya Yesus, dan Ia akan menyelamatkan mereka
yang hidup dan yang sudah mati, pelajaran dalam perikop ini adalah,
-
Kapankah
Yesus akan datang kembali?
-
Siapa anak
gelap dan anak terang?
-
Bagaimana
sikap orang percaya menghadapinya?
Kapan?
Ayat 1-3
·
Tentang
datangnya akhir zaman tidak perlu dituliskan kapan waktunya (1; band. Kis.
1:6-7).
·
Waktu-Nya
akan datang seperti pencuri, tidak bisa diketahui dengan pasti (2).
Ilustrasi:
Pencuri akan mendatangi kita tanpa kita pernah tahu
kapan dia akan datang. Lalu bagaimana sikap kita menghadapinya? Pikirkan apa
saja yang perlu kita persiapkan untuk menggagalkan usaha pencuri di rumah kita.
·
Orang
yang tidak mengenal Allah menyangka semua akan damai dan aman sehingga tidak
menyiapkan diri untuk menghadapi hari Tuhan. Sedangkan pada hari itu semua
orang akan menerima penghakiman Allah. Orang yang tidak mempersiapkan dirinya
akan menerima kejutan yang menakutkan. (3).
·
Paulus
memilih gambaran yang sangat unik untuk menjawab bahwa kedatangan hari Tuhan
merupakan sesuatu yang mengejutkan.
Apakah
wanita hamil benar-benar terkejut dengan sakitnya melahirkan? Saya seorang ibu
yang pernah melahirkan. Sungguh tidak pernah bisa diduga sebelumnya kapan hari
kelahiran itu tiba dan bagaimana sakitnya melahirkan meski sebelumnya sudah
mendapatkan gambaran-gambaran.
Siapa?
Ayat 4-5
·
Anak
Tuhan tidak hidup dalam “kegelapan” tetapi dalam “terang”.
·
Anak
Tuhan bukan anak “malam” tetapi anak “siang”.
·
Anak gelap/malam
adalah orang-orang yang tidak beriman kepada Yesus, berarti juga orang yang
tidak percaya datangnya hari Tuhan, sehingga dia hidup semaunya sendiri tanpa
perlu berjaga-jaga.
·
Orang
yang tidak berjaga-jaga tidak siap ketika kejutan itu datang.
Kembali ke ilustrasi “pencuri” dan “melahirkan”.
Meski sama-sama kedatangan pencuri dan mengalami sakit melahirkan, orang yang
mempersiapkan diri akan berbeda dalam menghadapinya.
·
Efesus 5:3-6. Anak gelap adalah orang-orang yang melakukan berbagai kejahatan
dan kesesatan. Semuanya itu mendatangkan murka Allah. Ketika hari Tuhan datang
mereka akan menerima kebinasaan.
·
Efesus 5:1, 9-10. Anak terang adalah anak-anak yang kekasih dan menjadi
penurut Allah, yang akan berbuahkan kebaikan, kebenaran, keadilan.
Bagaimana?
Ayat 6-7
·
Jangan
“tidur” tetapi “berjaga-jaga” dan “sadar”.
·
Lukas 21:34-36. Pesta pora dan kemabukan tidak hanya dalam
pengertian harafiah. Ketika kita mengirim
sms pada saat mengemudi adalah sama dengan mabuk. Kegiatan itu membuat pengemudi
kehilangan kewaspadaan yang dapat menyebabkan dirinya maupun orang lain menjadi
celaka. Pikirkan contoh lain yang mempunyai pengertian yang sama dengan pesta
pora dan mabuk.
Ayat 8
·
Baju
zirah dan ketopong adalah perlengkapan yang dipergunakan untuk melindungi kita
dari serangan musuh. Band. Efesus
6:14-17.
·
Bagaimanakah
iman, kasih dan pengharapan keselamatan dapat melindungi kita dari serangan?
· BAJU ZIRAH menutupi organ-organ vital dari seorang
prajurit (jantung, paru-paru, hati, dsb.), dikenakan setelah ikat pinggang,
untuk menambahkan perlindungan dari ikat pinggang. Dengan melindungi
organ-organ vital, maka baju zirah menambah keyakinan prajurit untuk menghadapi
musuh tanpa takut.
· Aplikasi :
Keadilan/kebenaran (righteousness) - berdiri benar (right) atau bermoral benar (uprightness) di hadapan Tuhan - diimpartasikan oleh Kristus kepada orang-orang percaya. BAJU ZIRAH KEADILAN menjaga jiwa dan pikiran orang-orang Kristen - "organ-organ vital" dari manusia rohani. Maka, seorang Kristen akan dipenuhi dengan keberanian, karena tahu bahwa ia dilindungi dengan keadilan/kebenaran (righteousnes) Kristus dan dapat menghadapi musuh tanpa takut.
Keadilan/kebenaran (righteousness) - berdiri benar (right) atau bermoral benar (uprightness) di hadapan Tuhan - diimpartasikan oleh Kristus kepada orang-orang percaya. BAJU ZIRAH KEADILAN menjaga jiwa dan pikiran orang-orang Kristen - "organ-organ vital" dari manusia rohani. Maka, seorang Kristen akan dipenuhi dengan keberanian, karena tahu bahwa ia dilindungi dengan keadilan/kebenaran (righteousnes) Kristus dan dapat menghadapi musuh tanpa takut.
·
· KETOPONG adalah topi baja yang digunakan oleh
seorang prajurit untuk melindungi kepalanya. Ketopong sering membawa tanda atau
ornamen yang menjadi identifikasi yaitu milik pasukan yang mana prajurit
tersebut.
Aplikasi :
KETOPONG, pengharapan akan keselamatan, menjaga pikiramu dari panah-panah musuh. Pikiranmu mengarahkan perisai dan pedang dan semua gerakan dari tubuhmu; maka pikiran harus dilindungi agar engkau dapat menjadi prajurit yang efektif. Pikiranmu adalah medan peperangan antara daging dan roh; seorang prajurit yang disiplin tidak akan menyerah kepada daging, tetapi akan menjadi kuat di dalam roh.
·
Bagaimanakah
“pengendalian diri” memainkan peranan penting agar kita dapat menghindari murka
Allah?
Ayat 9-10
·
Allah
menetapkan kita untuk memperoleh keselamatan, bukan murka.
·
Untuk
hidup dengan Allah, tidak ada bedanya kalau kita berjaga-jaga atau tidur.
-
Apa maksudnya?
-
Ayat ini
seperti kontradiksi dengan ayat-ayat sebelumnya yang mengharuskan kita
berjaga-jaga.
-
Ada tiga penjelasan
untuk memahaminya:
-
Yesus
mati untuk semua orang baik mereka yang dalam kegelapan atau dalam terang.
-
Kita
diselamatkan karena kasih karunia Allah oleh iman kita kepada Yesus (Efesus 2:8). Entah kita tidur atau
terjaga, kita selamat. Bedanya orang yang terjaga tidak akan terkejut oleh kedatangan
hari Tuhan sebab dia tidak akan terkena murka Allah. Hal ini berkaitan dengan
penghakiman Allah yang tidak seorangpun dapat luput darinya (ayat 3).
Ilustrasi:
Seorang
anak tidak mengerjakan tugas yang diberikan bapanya. Bapanya marah dan memberikan
hukuman kepadanya namun tetap mengakuinya sebagai anak. Haknya sebagai anak
tetap diberikan kecuali jika anak itu sendiri yang menolaknya.
-
Paulus
menyebut jemaat Tesalonika “semua anak-anak terang” (ayat 5). Itu adalah
pekabaran kasih karunia. Namun mereka memiliki masalah dosa yang serius. Seperti
orang Tesalonika yang beriman kepada Allah, kita pun bergumul dengan dosa tanpa
kehilangan keselamatan kita. Namun Paulus memperingatkan mereka dan memperingatkan
kita juga bahwa “kebinasaan akan datang kepada mereka dengan tiba-tiba” (ayat
3) jika mereka tidak menjaga iman, kasih dan pengharapan keselamatan (ayat 8).
Anak-anak terang seharusnya memiliki hidup seperti Kristus. Dosa yang dilakukan
terus-menerus bukan hanya akan membuat Allah murka namun juga dapat menggerus
iman kita yang pada akhirnya bisa membuat kita berpaling dari-Nya.
Ayat 11
·
Saling
menasihati.
·
Saling
membangun.
·
Jemaat
bisa saling menasihati dan membangun jika masuk di dalam persekutuan saudara
seiman.
Perenungan
·
Sedalam
apakah iman kita kepada Yesus?
·
Sudahkah
kita menjadi anak terang?
·
Sudah
siapkah kita berjaga-jaga setiap saat?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar