BERBAGI HIDUP
Telah lebih dari satu bulan kita mengalami penderitaan karena pandemi Covid-19. Apakah penderitaan ini membuat kita semakin kuatir dan egois, ataukah kita semakin dipertajam dalam hal berbagi?
Oleh: Niken Nababan
Telah lebih dari satu bulan kita mengalami penderitaan karena pandemi Covid-19. Apakah penderitaan ini membuat kita semakin kuatir dan egois, ataukah kita semakin dipertajam dalam hal berbagi?
Memberi tidak harus selalu dalam jumlah yang besar. Dengan kata lain, berbagilah dengan rela berdasarkan apa yang ada seperti yang tertulis dalam ayat Alkitab, 2 Korintus 8:12.
Penderitaan saat ini juga mengajarkan kepada kita untuk semakin memahami prinsip keseimbangan dalam persekutuan jemaat seperti yang tertulis dalam 2 Korintus 8:14, bahwa yang berkelebihan hendaknya mencukupkan yang sedang kekurangan. Beberapa puluh ribu rupiah, bahkan beberapa ribu rupiah saja, apabila diberikan dengan kerelaan dan ketulusan akan memberikan kegembiraan yang besar bagi yang menerimanya. Berkat sukacita itupun bukan hanya dirasakan oleh penerima namun juga dirasakan oleh pemberi.
Memberi juga bukan harus selalu dengan materi jika kita memang tidak memiliki sesuatupun yang dapat kita berikan. Kita bisa berbagi dengan hidup kita, yaitu mendoakan, memberi perhatian, memberi semangat, membantu usaha sesama kita yang sedang kesusahan, dan banyak hal lagi yang dapat kita lakukan untuk berbagi.
Kiranya dalam masa penderitaan karena Covid-19 ini kita semakin menumbuhkan kepekaan hati untuk saling menolong dan terlebih lagi menumbuhkan semangat untuk berbagi sesuai dengan keberadaan kita.
Tuhan memberkati kita senantiasa.
Amin.